terima kasih atas
putaran jam yang hingga kini masih kau bagi bersamaku disini, dan sumpah demi
Tuhan, aku berterima kasih padaNya untuk mengenalkanmu padaku, lewat
konspirasi alam dan waktu. kau adalah musim gugur, yang menjatuhkan
daun-daun kegundahan. gerimis selalu datang bersama kelabu, saat awan
ragu menjadi hitam, atau putih. aku dicekik jutaan tanda tanya bercampur
dengan rasa sesak yang menghentak-hentak. kini, setubuhi gersangku
dengan gerimismu. angin bersemilir, kerinduan meradang. dari suatu sudut
kamar, aku menengadah ke cawan langit. memperhatikan setiap lekuk
malam. ku pejamkan mata, dan kamu terlukis didalamnya. sungguh aku rindu
warna senja, semenjak aku buta karena semua warna yang telah kau bawa. aku
bukanya menunggu, tapi lengan detik ini menyanderaku. hingga kau datang
bebaskanku dan kita bunuh waktu satu per satu. aku masih ditempat yang
sama. mengawasimu di relung cakrawala. benamkan hatimu bersama senja.
temani aku, disana.